Selasa, 12 Oktober 2010

Shattered Glass - he'd do anything to get a great story-

Film - film bertemakan jurnalisme memang masih kalah banyak dengan film bertema cinta. Namun, justru itu yang membuatnya istimewa. Beberapa film sudah saya tonton, mungkin teman - teman juga sudah pernah menontonnya. Dari mulai yang fiksi, seperti "The Hunting Party" (awalnya sih lebih ingin liat Richard Gere-nya.hihihi..) , "State of Play", atau "Dunia Tanpa Koma". Hingga film - film yang diangkat dari kisah nyata seperti "Veronica Guerin" dan "Balibo Five" yang selalu mencoba mengungkapkan resiko terburuk dari profesi jurnalis.

Nah, kemarin - kemarin saya nonton film "Shattered Glass". Meski diangkat dari kisah nyata juga, namun ceritanya agak beda dari dua film terakhir.

Shattered Glass mengaudiovisualkan kembali kisah nyata yang dialami Stephen Glass (Hayden Christensen), jurnalis muda Amerika yang terobsesi dengan popularitas. Berlatar tahun 1998, Stephen Glass bekerja di salah satu majalah politik ternama, New Republic. Majalah ini sudah menjadi wadah perbincangan politik di amerika sejak 1914. Selain itu, New Republic merupakan majalah satu - satunya yang dibaca di pesawat kepresidenan, Air Force One. Meski begitu, para penulis di New Republik bergaji kecil dengan waktu kerja padat. Stephen Glass tidak peduli dengan itu. Ia hanya bangga tulisannya dibaca oleh presiden.

Masalah dimulai setelah Glass menulis sebuah artikel berjudul "Hack Heaven". Artikel tersebut kurang lebih menceritakan Ian Restil, seorang anak pecandu komputer yang berhasil memasuki database sebuah perusahaan besar, Jukt Micronics. Hal ini memaksa pihak perusahaan mengadakan kesepakatan dengan Restil. Junk Micronics akan memberikan apapun yang Restil mau agar ia tidak mengganggu database mereka lagi. Kesepakatan itu dilakukan di sebuah hotel. Di saat yang bersamaan, diselenggarakan pula konferensi hacker nasional di gedung sebelah hotel tempat Restil dan Juck Micronics melakukan pembicaraan.

Membaca "Hack Heaven", editor Forbes Digital merasa kecolongan oleh New Republic. Adam Penenberg, salah satu penulis di Forbes Digital diperintahkan menulis apa yang telah Glass tulis. Adam segera manandai beberapa keyword yang ada di artikel Glass. Di-check pula keberadaan keyword – keyword tersebut, namun hasilnya : Ian Restil, Jukt Micronis, Konferensi Hacker Nasional, dan data – data lainnya adalah FIKTIF!!

Mengetahui hal ini, Penenberg menghubungi Chuck Lane (editor New Republic) dan tentu saja Stephen Glass untuk konfirmasi. Glass menjawab semua pertanyaan Forbes Digital yang ditujukkan kepadanya.  “Hack Heaven” Semua pertanyaan mereka dijawab Glass dengan lancar. Namun, lama – kelamaan, informasi yang Glass berikan dirasa janggal, membuat Forbes Digital merasa kalau ada keabsurdan antara data dan tulisan Glass. Lane sendiri selaku editor New Republik merasa harus terus membela anak buahnya. Ia pun turut recheck data – data yang diberi Glass kepadanya.

Sebenarnya di mana letak kejanggalan informasi yang diberikan Glass?? Apa pula yang bakal Forbes Digital lakukan dengan keanehan yang ada dalam "Hack Heaven"?


Film ini tidak hanya berpusat pada Glass. Terlepas dari situ, banyak gambaran di sebuah kantor redaksi yang akan kita lihat. Selain itu, film ini memberitahu rahasia seorang jurnalis jika ingin mendapatkan Pulitzer. So, film ini mungkin salah satu film yang wajib ditonton para jurnalis. Lewat film ini pula, para jurnalis diingatkan agar tetap pada jalurnya, yaitu menyampaikan kebenaran.

Buat tambahan nih, film ini lumayan meraup banyak nominasi dan penghargaan di beberapa festival film internasional :
* Golden Globe Award for Best Supporting Actor - Motion Picture (Peter Sarsgaard - nominee)
* Boston Society of Film Critics Award for Best Supporting Actor (Sarsgaard - winner)
* Kansas City Film Critics Circle Award for Best Supporting Actor (Sarsgaard - winner)
* Las Palmas de Gran Canaria International Film Festival Award for Best Actor (Sarsgaard & Christensen -winner)
*National Society of Film Critics Award for Best Supporting Actor (Sarsgaard - winner)
- dll

Tidak ada komentar: