Selasa, 12 Oktober 2010

4BIA

Kenapa saya suka film horor Thailand? Karena itu bukan film horor Indonesia.. hihihi.. hubungannya?? sudah jelas , hanyasaja teman - teman saya paksa untuk mengakui kalau horor Thailand tuh termasuk horor cerdas. Maksudnya? Menurut saya sih, horor Thailand mirip - mirip horor Jepang, ending yang ngegantung atau bahkan sadly ending dan yang paling penting jalan ceritanya susah ditebak.

Itu juga kenapa saya kemarin malam menonton 4BIA (baca : fobia). 4BIA berisikan empat film pendek yang bergenre horor. Keempatnya disutradarai oleh orang yang berbeda. Yang pertama berjudul Happines (Kebahagiaan) disutradarai oleh Yongyoot Thongkongtoon, Tit for Tat (Mata Ganti Mata) disutradarai oleh Paween Purijitpanya, In the Middle (Di Tengah) disutradarai oleh Panjong Pisanthanakun , dan yang terakhir adalah Last Fright (Ketakutan Terakhir) disutradarai oleh Parkpoom Wongpoom. Nilai plusnya nih, Yongyoot dan Parkpoom adalah sutadara Shutter dan Alone. Salah satu alasan juga kenapa film ini wajib ditonton pecinta horor.

Happiness
Film ini bercerita tentang Pin, seorang gadis muda yang tinggal sendirian di apartemennya. Tiga bulan yang lalu dia mengalami kecelakaan taksi yang mematahkan kakinya dan terpaksa selama tiga bulan itu dia harus memakai gips. Suatu hari dia mendapat SMS dari lelaki yang tak dikenal. Kebetulan juga dia sudah sangat lama kesepian, jadilah mereka setiap hari ber-SMS ria. Suatu malam, si lelaki meminta Pin mengirim MMS. Ketika Pin menerima balasan MMS, yang dia dapati adalah foto yang baru saja dia kirim ke pria tadi. Pin heran dan si pria hanya menjawab,"Perhatikan baik- baik. Aku ada disebelahmu!" Yang lebih aneh, nomor ponsel si lelaki tersebut sulit dihubungi. Pin segera membuka internet, dia menemukan sebuah artikel di sana. Isinya kurang lebih menceritakan 100 hari yang lalu seorang pria tewas bunuh diri. Karena takut almarhum kesepian, keluarganya memasukkan sebuah ponsel ke dalam peti matinya. Beberapa menit setelah itu terjadilah hal - hal yang menunjukkan identitas si pria. Uniknya, tak ada dialog langsung dalam film ini, hanya pesan - pesan singkat yang menghubungkan mereka lewat ponsel.

Tit for Tat
Film ini menceritakan Ngid, seorang anak yang ditindas oleh sekelompok remaja yang juga teman sekolahnya. Penindasan itu dimulai ketika Ngid melapor pada pihak sekolah bahwa kelompok remaja tersebut menyimpan ganja di tas mereka. Suatu hari Ngid melakukan sebuah ritual. Dia mengutuk satu halaman dalam sebuah buku. Barang siapa yang melihat halaman ersebut ia akan mati secara mengenaskan. Di awal cerita, seorang gadis meninggal tertusuk besi setelah dia menatap halaman yang telah dikutuk Ngid. Kemudian satu persatu angota kelompok remaja itu mati dengan cara mengenaskan.




In the Midle
Di antara keempat film yang ada, ini merupakan film yang paling saya favoritkan. Bercerita tentang empat pemuda yang sedang berkemah di hutan. Suatu malam mereka bertukar cerita horor dan esoknya, empat pemuda itu mengalami kejadian yang sangat mengerikan. Dalam film ini sangat kental dialog - dialog dan adegan lucu yang membuat saya terbahak- bahak, namun tak menghilangkan kesan horornya sama sekali.

Last Fright
Berkisah tentang seorang pramugari yang diminta melayani sebuah penerbangan pribadi. Yang dia layani adalah Puteri Sophia, puteri kerajaan. Beberapa jam seteah mendarat, sang puteri meninggal dunia dan keluarga kerajaan ingin jenazahnya segera diantarkan kembali ke negaranya. Dengan terpaksa pramugari tersebut turut penerbangan karena setelah kejadian itu ia pasti akan diperiksa pihak yang berwenang. Dia melakukan penerbangan kembali hanya berdua bersama Sophia, bedanya kali ini yang ia layani adalah sesosok mayat.

Tidak ada komentar: