Jumat, 01 Februari 2013

Ziarah

Ziarahi hatimu
..nama siapa terkubur di sana?

Kamis, 23 Februari 2012

The Reader

Sekali lagi Kate Winslet disandingkan dengan 'brondong' dalam sebuah judul film, The Reader. Film garapan sutradara Stephen Daldry ini mengisahkan tentang sebuah affair antara Hanna Schmitz (Kate Winslet) dengan seorang remaja bernama Michael Berg (David Kross).

Berawal saat Michael merasa sakit lalu muntah di sebuah lorong, kemudian Hanna Schmitz, petugas pemeriksa tiket trem datang menolongnya. Sebulan kemudian Michael yang ingin mengucapkan terimakasih datang ke kediaman Hanna. Mau mengakui atau tidak, Hanna memang punya gesture yang bikin penasaran. Pantaslah kalau Michael setiap hari mendatangi Hanna. Usia Hanna yang sudah menginjak 36 tahun bukan alasan bagi Michael untuk tak jatuh cinta. Pulang sekolah, Michael pasti datang ke rumah Hanna , Hanna pun tidak keberatan. Sampai kemudian, mereka melakukan hubungan intim setiap hari. Satu waktu Hanna melihat Michael membawa buku yang berjudul "The Oddysey". Hanna ingin Michael membacakan isi buku itu untuknya. Nampaknya Hanna suka dibacakan cerita. Setelah itu peraturan berubah, Hanna ingin bercinta setelah Michael membacakan buku untuknya. Michael juga membacakan buku berjudul "Huck Finn" dan "The Lady with the Little Dog" yang nantinya akan sangat berkesan untuk Hanna. Sepanjang musim panas tahun 1958 -akhir PD II- itu merupakan musim panas yang indah -dan panas tentunya- buat Michael. Namun di ulang tahun Michael, Hanna justru memutuskan untuk pergi dari rumah dan dari Michael.

Beberapa tahun berselang, Michael beranjak dewasa dan kuliah di jurusan hukum. Satu hari dosennya mengajak mahasiswa untuk menghadiri sebuah persidangan. Ada 6 wanita yang jadi terdakwa. Mereka dituntut karena membunuh 300 warga Yahudi yang jadi tawanan Nazi. Bukan membunuh secara langsung, namun 6 wanita yang merupakan penjaga 'kamp penampungan' tawanan tersebut membiarkan para korban terjebak dalam kebakaran di kamp itu. Salah satu terdakwanya adalah Hanna Schmitz. Akhirnya Michael melihat sosok yang dia rindukan selama ini. Saya sempat ikut senang saat scene ini, ya tau lah rasanya cemana ketemu orang yang udah lama banget dikangenin. Di persidangan, 5 terdakwa lainnya berlagak nggak bersalah. Saya jadi ingat sebuat quote, "tak ada kawan dan lawan yang abadi". Semuanya melimpahkan kesalahan pada Hanna dengan tuduhan MENULIS laporan palsu. Jadilah Hanna divonis penjara seumur hidup. Selama mendatangi persidangan, Michael hanya duduk terdiam memandangi Hanna dari jauh. Padahal Michael tahu satu rahasia yang pasti akan meringankan hukuman Hanna. Sayanganya sampai vonis dijatuhkan Michael tetap tak bergeming (e sumpe greget liat kelakuan si Michael).

Romansa musim panas 1958-nya Michael sangat mempengaruhi hidupnya. Michael tak pernah benar-benar mencintai wanita sebagaimana dia mencintai Hanna. Di tahun 90-an, Michael yang sudah paru baya (diperankan oleh Ralph Fiennes) memutuskan untuk menemui Hanna yang udah jadi nenek-nenek di penjara. Selanjutnya..unpredictable ending!

Awalnya saya tertarik film ini karena judulnya ada di list salah satu polling film paling romantis. Tapi setelah menonton, bukan hanya romantisme yang saya saksikan. Bukan pula cuma lihat David dan Kate yang telanjang -terus dapat piala Oscar, Golden Globe, dll-. Meski bukan sebuah gambaran positif, di balik kekejaman Nazi, para anggotanya tetap loyal pada tugas yang diberikan, apapun yang terjadi.

Rabu, 22 Februari 2012

Ukuran

Seperti seks,
sajak tak melulu soal ukuran!

My Sister's Keeper

Kehidupan keluarga Fitzgerald semula normal-normal saja sampai akhirnya Kate (Sofia Vassilieva) divonis menderita leukimia pada usianya yang masih balita . Untuk bertahan hidup Kate membutuhkan donor untuk organ-organ tubuhnya yang akan terus digerogoti sel kanker. Jesse (Evan Ellingson) yang merupakan  kakak Kate ternyata tidak memiliki kesamaan organ yang  dibutuhkan. Akhirnya orang tua mereka, Sara (Cameron Diaz) dan Brian  Fitzgerald (Jason Patric) memutuskan untuk membuat bayi tabung yang kemudian menjadi pendonor untuk Kate. Dengan rekayasa biologis , terlahirlah bayi tabung bernama Anna (Abigail Breslin).
 
Anna tidak memiliki kuasa atas tubuhnya sendiri. Seumur hidup ia harus mendonorkan organ yang dibutuhkan oleh Kate, sang kakak. Hingga suatu hari, saat leukimia Kate menyerang ginjalnya, Anna mulai menunjukkan penolakan. Ia berontak. Ia ingin memiliki tubuhnya , tak lagi dimanfaatkan sebagai pendonor. Karena itu kemudian ia menyewa seorang pengacara bernama Campbell Alexander (Alec Baldwin) untuk menuntut orang tuanya sendiri atas dasar hak medis.
Tema yang diusung memang sudah pasaran ; kanker. Bedanya, di film ini sudut pandang Anna-lah yang kemudian mendominasi jalan cerita, bukan Kate sebagai penderita kanker- seperti kebayakan film sejenis.

Tak diragukan lagi kalau Nick Cassavetes, sang sutradara berhasil memunculkan emosi batin seorang Sara yang ditekan dari berbagai sudut. Di saat satu anaknya membutuhkan donor untuk bertahan hidup, satu-satunya pedonor tersebut bahkan tak mau lagi membantunya. Apa yang akan terjadi kemudian? hanya dua kata : TONTON SEGERA!

Film bergenre drama ini sebenarnya diangkat dari sebuah novel karya Jodi Vicoult dengan judul yang sama, My Sister's Keeper. Banyak yang bilang novelnya lebih menyentuh dibanding filmnya. Tapi, berhubung (1) saya bukan penikmat novel, dan (2) filmnya sudah bikin mata saya dan keluarga sangat 'ngebombay' a.k.a termehek-mehek. Jadi mungkin baca novelnya kapan-kapan kali ya*hehe alasann !!