Minggu, 03 Januari 2010

Ainun

Guruku pernah mengatakan,
bahwa mataku tajam.
Teman sejenisku mengatakan juga,
paling senang memandang mataku.
Tak luput yang lain berkata,
mataku indah.

Bukan senang ku mendengar.
Ada apa sebenarnya ini?
Semua tak melihat,
ada apa di mataku.

Ku beritahu:
mataku bisa berbicara.
Tapi mengapa semua tak mendengar juga?

Bahwa mataku berkata
tentang kesenduan,
tentang kepedihan,
tentang kepiluan,
tentang kegelapan,
tentang ketersesatan,
tentang kegelisahan.
Masih terlihat indahkah mata ini?

2009

Tidak ada komentar: