
Suatu hari, ketika saya sedang ngopi sendirian di Starbuck BIP..Di belakang kursi saya, ada dua lelaki bule bercakap-cakap. Kurang lebih intinya seperti ini:
Orang asing 1 : Saya rasa Islam lah agama yang paling benar.
Orang asing 2 : Hahaha..saya benci Islam. Mereka teroris, mereka menghancurkan WTC.
Orang asing 1 : Tidak, di dunia ini tidak ada agama sebaik Islam.
Orang asing 2 : Para muslim selalu berkata seperti itu, seolah merekalah yang paling benar.
Jujur, dalam hati saya sangat terganggu dengan perdebatan mereka. Refleks saya beranjak dari kursi saya, menghampiri orang-orang itu dan angkat bicara, "Hm..maaf saya mengganggu. Barusan percakapan anda berdua tanpa sengaja sampai di telinga saya. Tuan-tuan, menurut saya agama itu sesuatu yang bersifat privasi dan sensitif. Sangat tidak baik memperdebatkannya". Kemudian salah seorang yang dari tadi mencemoohkan Islam bertanya pada saya, "Siapa nama kamu?" "Ella", saya jawab singkat. "F**k u, Ella"! dengan nada agak tinggi dia membentak saya. Saya kaget sambil bertanya-tanya dalam hati, "apa saya salah ngomong yak?"..........
BEBERAPA HARI KEMUDIAN, DI RUMAH.....
Mama : La, itu bapak-bapak pulang dari mana?
Saya : Abis pada tahlilan di rumah bapak x.
Papa : Halah! mereka koq kelihatannya senang yah ngelakuin bid'ah (penyimpangan) kayak gitu?
Mama : Ih, Pah! Itu tuh bukan Bid'ah.
Papa : Trus apa dong disebutnya, sesuatu yang tidak ada dalam al-Qur'an dan Hadits dan ngga dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw, tapi dilakukan oleh umatnya?
Mama : Ya..setidaknya kita ikut berdo'a untuk kemudahan arwah ibu y di akhirat sana.
Papa : Kemudahan bagaimana? Kan sudah tau kalau yang tidak akan putus menemani manusia sampai ke alam kuburnya itu cuma do'a anak yang shaleh, ilmu yang bermanfaat, dan shadaqoh jariah. Percuma, do'a dari orang-orang yang tahlilan itu gakkan nyampe.
Mama : Dasar Persatuan tuh bisanya cuma jelek-jelekin aliran lain.
Papa : Bukannya jelek-jelekin, Ma! Papa tuh cuma ingin kita ada di jalur yang benar.
Mama : Selama ini mama yakin ada di jalur yang benar. Papa coba dong hormati pilihan mama.
Saya hanya melohok melihat perdebatan yang ada di depan saya. Setelah itu, si mama tidak bicara banyak dengan papa selama beberapa hari. Dan kejadian seperti itu sering kali terulang kembali di rumah.
Fuiiiihh....mengingat dua percakapan tadi, saya jadi bingung. Agama yang begitu manusia agung-agungkan malah membuat suatu jurang pemisah dengan orang berbeda agama. Saat itu pula saya putuskan untuk belum memilih agama manapun untuk saya anut. Apa yang saya lakukan ini benar?
1 komentar:
Hahahaah! dikasih F word sama bule? kenapa gak bilang "Astaghfirullah!" ajaaa, kan dia benci tuh sama islam hahahah, bikin aja dia makin kesel heuheueheu. Ah bencinya bule itu pada islam, sebenci aku pada umat islam yang membuat wajah islam jadi buruk
Posting Komentar