Kamis, 23 Februari 2012

The Reader

Sekali lagi Kate Winslet disandingkan dengan 'brondong' dalam sebuah judul film, The Reader. Film garapan sutradara Stephen Daldry ini mengisahkan tentang sebuah affair antara Hanna Schmitz (Kate Winslet) dengan seorang remaja bernama Michael Berg (David Kross).

Berawal saat Michael merasa sakit lalu muntah di sebuah lorong, kemudian Hanna Schmitz, petugas pemeriksa tiket trem datang menolongnya. Sebulan kemudian Michael yang ingin mengucapkan terimakasih datang ke kediaman Hanna. Mau mengakui atau tidak, Hanna memang punya gesture yang bikin penasaran. Pantaslah kalau Michael setiap hari mendatangi Hanna. Usia Hanna yang sudah menginjak 36 tahun bukan alasan bagi Michael untuk tak jatuh cinta. Pulang sekolah, Michael pasti datang ke rumah Hanna , Hanna pun tidak keberatan. Sampai kemudian, mereka melakukan hubungan intim setiap hari. Satu waktu Hanna melihat Michael membawa buku yang berjudul "The Oddysey". Hanna ingin Michael membacakan isi buku itu untuknya. Nampaknya Hanna suka dibacakan cerita. Setelah itu peraturan berubah, Hanna ingin bercinta setelah Michael membacakan buku untuknya. Michael juga membacakan buku berjudul "Huck Finn" dan "The Lady with the Little Dog" yang nantinya akan sangat berkesan untuk Hanna. Sepanjang musim panas tahun 1958 -akhir PD II- itu merupakan musim panas yang indah -dan panas tentunya- buat Michael. Namun di ulang tahun Michael, Hanna justru memutuskan untuk pergi dari rumah dan dari Michael.

Beberapa tahun berselang, Michael beranjak dewasa dan kuliah di jurusan hukum. Satu hari dosennya mengajak mahasiswa untuk menghadiri sebuah persidangan. Ada 6 wanita yang jadi terdakwa. Mereka dituntut karena membunuh 300 warga Yahudi yang jadi tawanan Nazi. Bukan membunuh secara langsung, namun 6 wanita yang merupakan penjaga 'kamp penampungan' tawanan tersebut membiarkan para korban terjebak dalam kebakaran di kamp itu. Salah satu terdakwanya adalah Hanna Schmitz. Akhirnya Michael melihat sosok yang dia rindukan selama ini. Saya sempat ikut senang saat scene ini, ya tau lah rasanya cemana ketemu orang yang udah lama banget dikangenin. Di persidangan, 5 terdakwa lainnya berlagak nggak bersalah. Saya jadi ingat sebuat quote, "tak ada kawan dan lawan yang abadi". Semuanya melimpahkan kesalahan pada Hanna dengan tuduhan MENULIS laporan palsu. Jadilah Hanna divonis penjara seumur hidup. Selama mendatangi persidangan, Michael hanya duduk terdiam memandangi Hanna dari jauh. Padahal Michael tahu satu rahasia yang pasti akan meringankan hukuman Hanna. Sayanganya sampai vonis dijatuhkan Michael tetap tak bergeming (e sumpe greget liat kelakuan si Michael).

Romansa musim panas 1958-nya Michael sangat mempengaruhi hidupnya. Michael tak pernah benar-benar mencintai wanita sebagaimana dia mencintai Hanna. Di tahun 90-an, Michael yang sudah paru baya (diperankan oleh Ralph Fiennes) memutuskan untuk menemui Hanna yang udah jadi nenek-nenek di penjara. Selanjutnya..unpredictable ending!

Awalnya saya tertarik film ini karena judulnya ada di list salah satu polling film paling romantis. Tapi setelah menonton, bukan hanya romantisme yang saya saksikan. Bukan pula cuma lihat David dan Kate yang telanjang -terus dapat piala Oscar, Golden Globe, dll-. Meski bukan sebuah gambaran positif, di balik kekejaman Nazi, para anggotanya tetap loyal pada tugas yang diberikan, apapun yang terjadi.

Tidak ada komentar: